ada yang mau nunda satu tahun buat kuliah ngejer universitas impian ?

Pasti adalah diantara kalian yang mungkin belum rejekinya pada tahun kalian pertama mendaftar universitas tidak diterima, pasti sedih. Banyak spekulasi muncul untuk menentukan masa depan apakah saya harus melanjutkan pendidikan saya di Perguruan tinggi swasta, bekerja saja atau bahkan menikah pun bisa jadi pilihan. Kondisinya memang bangku yang disediakan di PTN tidak cukup semuanya diisi oleh pendaftar pasti ada yang harus tersingkir. Pada akhirnya muncul pertanyaan, maukah nunda 1 tahun demi mengejar universitas impian?

ada hal perlu di fahami
kadang kita tidak tahu bahwa sebuah keinginan kadang kita tidak bisa mencapainya bisa karena waktu yang tertunda atau memang keinginan itu tidak cocok untuk kita

Beberapa orang mengatakan kalo menunda itu membuang-buang kesempatan, sedangkan menunda bisa menjadi alasan yang tepat ketika tidak ada pilihan lain.

Menurut saya tergantung bagaimana sikap dan tindakan anda di selang waktu setahun itu..jika anda benar2 ingin tunda setahun, buatlah waktu 1 tahun itu menjadi berharga (pokonya jgn sampai disia-sia kan)
contohnya anda dapat
-belajar lebih dari anak2 yg lain (jd totalnya anda belajar 2 tahun untuk persiapan ujian masuk perguruan tinggi)
-anda dapat menjalani kursus2 untuk meningkatkan skill anda
-anda dapat lebih menggali minat dan hoby anda yg tertunda
-mungkin anda dapat menghasilkan uang dari minat/hobby anda yg tertunda selama SMA

mungkin bagi orang lain, menunda itu sangat merugikan, namun jika anda benar-benar yakin dan dapat menjadikan masa penundaan itu sebagai masa istirahat sejenak untuk langkah yang lebih maju kedepan nanti...itu bukan sesuatu yg buruk bukan??
dan mungkin orang lain akan malu, jika menunda setahun karena dikira ketua'an..tp apa salahnya jika ketua'an itu akan membuat anda lebih bijaksana menghadapi masa depan nanti??

  Andaikan kamu memilih untuk menunda kuliah mu, bersiaplah menghadapi kenyataan atas pertanyaan orang lain yang mungkin akan menjadi sensitif pada dirimu.  seperti dikutip dari blognya Agungdyaksa

Lalu yang kedua, saat menganggur ini gue banyak ketemu teman dan keluarga yang menanyakan, "kuliah dimana?". Awalnya pertanyaan tersebut memang membuat gue minder, apalagi ditambah dengan ekspresi yang meremehkan saat gue memberi jawaban "belum kuliah". Hal tersebut memang gak mengenakan, tapi lama kelamaan, mau gak mau gue harus bisa menghadapi kenyataan. Karena kenyataan itu memang gak seindah film dan dunia fantasi. Dari sana gue mulai belajar untuk percaya diri, lebih kuat mental untuk menghadapai kenyataan dan mulai belajar untuk gak terlalu banyak mendengarkan penilaian alias judge dari orang lain. 

Dari cerita orang lain yang juga menunda kuliahnya demi mengejar pendidikanya, ternyata juga tidak begitu menyedihkan kok. Waktunya selama setahun menunda ga sia-sia yang penting ada planing rencana dan usaha yang terus dilakukan. Seperti kisahnya Yudiwirajuda

Pic by blog yudiwirajuda

Setelah gue sadari, menunda kuliah itu ternyata tidak membosankan, justru kita bisa memikirkan masa depan kita lebih lama agar tidak salah pilih nantinya dan gue sangat bersyukur atas apa yang telah gue dapat. Selama gak kuliah alias bimbel, gue banyak dapet pelajaran baru yang mana gue belajar IPS hanya sampai kelas 1 SMA setelah itu tidak pernah lagi mungkin sekarang kurikulum nya beda lagi jadi entahlah sistemnya gimana. Sialannya ternyata enak juga ya terdengar sebuah penyesalan kali ya haha gak lah, apapun jurusanya itu tidak menentukan masa depan kita, yang menentukan masa depan kita ya kita sendiri bukan perkataan orang lain. Huhu, serius amat yakkk!

Semoga setelah membaca artikel ini kalian tidak galau ya, semangat untuk terus berjuang meraih impian.